Umumnya gejala awal HIV yang muncul mirip seperti flu dan mudah diatasi bila diketahui dan diobati sejak dini. Sayangnya, tanpa gejala yang terlihat, orang yang positif HIV masih dapat menularkan virus pada orang lain. Itulah mengapa sangat penting untuk mengetahui gejala yang mungkin muncul, dan memeriksakan diri ketika Anda memiliki risiko tinggi.
Gejala HIV
Gejala HIV pada pria dan wanita secara umum sama. Namun ada beberapa gejala spesifik yang dimiliki wanita. Dilansir Healthline, berikut adalah beberapa gejalanya:
Gejala awal, seperti flu
Pada awal minggu setelah terinfeksi HIV, wajar apabila seseorang tidak sadar akan gejalanya karena gejala yang muncul mirip seperti flu ringan, seperti:
- Demam
- Sakit kepala
- Merasa lelah
- Pembengkakan kelenjar getah bening
- Ruam pada kulit
Gejala di atas akan hilang dalam beberapa minggu, sehingga orang seringkali meremehkannya.
Gejala ruam HIV
Umumnya orang yang terinfeksi HIV memiliki problem ruam kulit yang bisa berbeda-beda penampakannya, tergantung pada kondisi atau infeksi penyakit lain yang bersamaan. Gejala ruam yang muncul bisa berupa luka atau lesi yang terbentuk pada kulit, mulut, area genital, atau anus.
Pembengkakan kelenjar getah bening
Kelenjar getah bening adalah kelenjar yang terletak di seluruh tubuh manusia, termasuk leher, belakang kepala, ketiak dan selangkangan. Sebagai bagian dari sistem kekebalan, kelenjar getah bening akan melawan infeksi dan menyimpan sel-sel kekebalan serta menyaring patogen.
Ketika virus HIV mulai menyebar, sistem kekebalan tubuh mulai bekerja, alhasil kelenjar getah bening mengalami pembengkakan yang bisa berlangsung selama beberapa bulan.
Infeksi
Salah satu gejala yang menyebabkan sistem kekebalan tubuh kewalahan menghadapi serangan virus adalah risiko infeksi dari penyakit lainnya. Infeksi tersebut bisa menyerang berbagai bagian tubuh, seperti pneumonia, TBC, candidiasis, dan lain sebagainya.
Demam dan keringat di malam hari
Saat terinfeksi HIV, seseorang akan mengalami demam ringan yang berkisar pada suhu 37,7 - 38,2 derajat Celcius. Demam bisa muncul karena adanya infeksi pada tubuh, yang menjadi tanda dan sebaiknya tidak diabaikan.
Perubahan siklus menstruasi
Ketika terinfeksi HIV, siklus menstruasi juga mengalami perubahan. Volume darah menstruasi bisa turun atau lebih banyak dari siklus sebelumnya. Umumnya gejala PMS yang muncul juga lebih parah.
Perburukan gejala infeksi menular seksual
Ketika Anda terinfeksi penyakit menular seksual, gejalanya akan semakin buruk ketika Anda juga terinfeksi HIV.
Penyakit radang panggul (PID)
Infeksi HIV menyebabkan gejala yang buruk saat mengalami penyakit radang panggul. Gejalanya juga umumnya berlangsung lebih lama, hilang timbul, dan sulit disembuhkan.
Mencegah infeksi HIV
Dilansir Womenshealth.gov, berikut adalah cara untuk menurunkan risiko terinfeksi HIV:
- Menggunakan kondom saat berhubungan seksual baik vaginal, oral, maupun anal
- Tidak berganti-ganti pasangan seksual
- Membatasi jumlah pasangan seksual
- Menjalani vaksinasi baik HPV maupun hepatitis B untuk mencegah infeksi lain yang berhubungan dengan HIV
- Tidak mencuci vagina baik dengan sabun atau bahan kimia yang dapat membunuh flora alami di dalam vagina
- Tidak menyalahgunakan minuman beralkohol atau obat-obatan terlarang
Segera lakukan tes bersama pasangan seksual apabila Anda dan pasangan berisiko tinggi terinfeksi HIV, atau memiliki gejala awal agar segera mendapatkan pengobatan sejak dini.